Future Edge

Future Edge

Salah satu tantangan terbesar bagi dunia pendidikan adalah bagaimana mendidik anak kita untuk bisa menjadi unggul di jaman yang kita belum tahu kondisinya sekian puluh tahun yang akan datang. Teknologi apa yang ada saat itu ?, pekerjaan jenis baru seperti apa yang akan ada dan yang akan menghilang ?, bagaimana kondisi lingkungan mereka nanti ? dlsb.dlsb. Di dunia startup, kita dilatih untuk membayangkan hidup di masa depan ini. Bagi yang bisa memvisualisasikannya dengan sangat jelas dan menyusun langkah menyongsong kedatangannya – itulah para entrepreneur yang visioner.

Inilah jaman dimana para perencana masa depan yang visioner akan memperoleh tempat terbaiknya. Mereka bukan pemimpi yang hanya bisa menggagas ide, tetapi mereka merintis jalan untuk bener-bener meng-implementasikannya.

Ide itu murah, tetapi yang mahal adalah ide yang diimplementasikan di lapangan dan berevolusi bersamaan dengan waktu. Bentuk akhirnya bisa jadi sangat berbeda dengan yang kita bayangkan, tetapi perjalanan menuju kesana tidak ujug-ujug.

Saat ini misalnya kami sedang bereksperimen dengan apa yang kami sebut Life In The Future, di Startup Center Indonesia – Depok. Apa yang kami bisa visualisasikan dengan sangat jelas untuk masa depan saat itu ? berikut diantaranya.

Pastinya penduduk dunia terus bertambah, sedangkan dipastikan juga luas lahan yang tersedia di muka bumi tidak bertambah. Yang masih bersifat kemungkinan adalah produktifitas lahan untuk pertanian, bisa naik atau bahkan juga bisa sebaliknya turun.

Melihat kondisi lahan-lahan pertanian yang ada di negeri ini selama 70 tahun terakhir, kami cenderung berpendapat bahwa produktifitas lahan pertanian kita akan turun – kecuali ada langkah-langkah baru yang luar biasa. Bila sesuatu yang luar biasa ini tidak ada yang menempuhnya, maka akan ada problem besar di negeri ini di bidang pangan – dan juga sangat mungkin problem yang sama ada di belahan dunia lain.

Dimana ada problem besar, disitu ada peluang besar – when there is pain, there is an opportunity. Dari exercise Life In The Future inilah kemudian lahir project iGrowMy Own Food yang video documenter singkatnya disaksikan oleh lebih dari 26,000 orang sepekan terakhir, Anda bisa saksikan disini.

Dengan konsep pendekatan yang sama kita membayangkan krisis di dunia pendidikan– maka lahirlah iKuttab. Kita membayangkan persaingan yang sangat ketat di dunia pekerjaan, sehingga diperlukan skills yang unggul – yang adaptive terhadap perkembangan jaman yang berubah dengan sangat cepat – maka lahir pula project SkillsWhiz.

Tentu kami tidak berpretensi bahwa iGrow , iKuttab maupun Skillswhiz adalah jawaban final untuk masa depan yang kita belum tahu itu. Itu baru apa yang disebut Minimum Viable Product (MVP), dan MVP is not a product – It’s a process.

Lantas akan seperti apa product akhirnya ? kita juga belum tahu, tetapi prosesnya-lah yang kami mulai. Ibarat menanam pohon, kami menanam benih – setelah itu akan sebesar apa pohon itu , berbuah banyak-kah ? dst – kita hanya bisa buat rencana untuk menyirami dan merawatnya.

Dengan apa menyirami dan merawat ide-ide startups ? dengan konsep yang kita sebut IMAO (Improvise, Modify, Adapt and Overcome). Ketika MVP kita menemukan ternyata pasar bereaksi berbeda dengan yang kita duga, maka kita harus bisa berimprovisasi.

Ketika produk awal kita yang ternyata bermasalah, maka kita akan modify. Ketika kita menghadapi environment yang tidak bisa kita pengaruhi, maka kita ber-adaptasi. Ketika kita menghadapi tembok atau masalah besar, maka kita harus lompati atau atasi (overcome).

Di dunia barat orang bisa membuat film science fiction untuk menggambarkan bahwa yang akan unggul dalam peperangan masa depan adalah yang bisa menempuh perjalanan lintas waktu – mencuri informasi masa depan – untuk dapat memenangkan peperangan. Bisa disaksikan diantaranya adalah film Edge of Tomorrow-nya Tom Cruise.

Di kita, meskipun kita tidak tahu persis esuk hari akan seperti apa – berita-berita dari masa depan itu berdatangan setiap waktu asal kita mau membacanya saja. Bahwa akan ada kerusakan di darat dan di laut yang kita saksikan saat ini, beritanya sudah turun lebih dari 1,400 tahun lalu (QS 30:41).


Jangankan berita masa depan untuk dunia, berita setelah bumi ini tidak ada lagi-pun kita diberitahu – kita akan hidup dimana, seperti apa – yang semuanya tergantung dari apa yang kita lakukan saat ini. Maka ilmu masa depan yang akan menjadi keunggulan kita itu – Future Edge – harus kita kuasai. InsyaAllah.

Komentar