اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَڪَاتُهُ
اللهُ أَكْبَرُ × ٣ اللهُ أَكْبَرُ × ٣ اللهُ أَكْبَرُ
× ٣
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ
وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ,
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ
الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّ
لِنَهْتَدِيَ لَوْلاَ أَنْ هَدَانَا اللهُ وَمَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ
وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ
وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةَ عَبْدٍ لَمْ يَخْشَ إِلاَّ اللهَ وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ اخْتَارَهُ اللهُ وَاصْطَفَاهُ.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ
وَمَنْ وَّالاَهُ.
أَمَّا بَعْدُ : فَيَاعِبَادَاللهِ أُوْصِيْكُمْ وَاِيَّاىَ
بِتَقْوَى اللهِ فَاتَّقُواْ اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا يَوْمٌ عَظِيْمٌ
وَعِيْدٌ كَرِيْمٌ, أَحَلَّ اللهُ لَكُمْ فِيْهِ الطَّعَامَ وَحَرَّمَ عَلَيْكُمْ
فِيْهِ الصِّيَامَ فَهُوَ يَوْمُ تَسْبِيْحٍ وَتَحْمِيْدٍوَتَهْلِيْلٍ وَتَعْظِيْمٍ
وَتَمْجِيْدٍفَسَبِّحُوْارَبَّكُمْ وَعَظِّمُوْاهُ وَتُوْبُوْا إِلَيْهِ
وَاسْتَغْفِرُوْاهُ
Kaum muslimin jama’ah ‘idul
fithri رَحِمَكُمُ اللهُ
Marilah
kita senantiasa meningkatkan takwa kita pada Allah Swt. Lebih-lebih
karena pada pagi hari ini kita masih diberikan karunia oleh Allah Swt untuk
melakukan shalat Idul ‘Fitri secara berjama’ah. Satu bulan yang lalu, kita
berpuasa, berlapar-lapar dan haus demi untuk melaksanakan perintah Allah
Swt. Puasa Ramadhan merupakan training (latihan) bagi umat Islam untuk menjadi
orang-orang yang bertaqwa. Semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang
bertakwa. Amin ya rabbal alamin.
Lantas, apa saja ciri-ciri orang bertakwa? Ada beberapa ayat
Al-Qur’an yang menjelaskan ciri-ciri orang takwa. Salah satu ayatnya terdapat
dalam Surat Ali Imran:
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ
وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَـــافِينَ عَنِ النَّــاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُـحْسِنِــينَ
“(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat
sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.” (QS Ali Imran: 134)
Ma'asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul
Fitri rahimakumullah,
Pada saat ini kita bersama-sama bisa merasakan kebahagiaan
tiada tara. Kita sudah sampai pada hari dimana kita kembali fitri dan kita bisa
menunaikan shalat Id bersama dengan keluarga tercinta ditempat yang mulia ini.
Hari ini adalah hari kemenangan bagi insan beriman yang menjalankan Ibadah
puasa Ramadhan selama 1 bulan penuh. Hari ini adalah hari dimana orang beriman
yang berpuasa satu bulan penuh dikembalikan kepada fitrahnya, kepada
kesuciannya laksana bayi yang baru terlahir kembali ke dunia.
Hal ini sesuai dengan yang ditegaskan oleh Nabi Kuhammad SAW
dalam Haditnya:
امَ رَمَضَانَ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ
مِنْ ذَنْبِهِ مَنْ صَ
"Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni dosa-dosanya yang telah lewat".
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Perjuangan di Bulan Ramadhan adalah sebuah perjuangan
keimanan. Iman kita diuji apakah lebih berat mengikuti ajakan setan untuk tidak
berpuasa dengan menahan lapar dan dahaga ataukah mengikuti perintah Allah SWT
untuk mendapatkan predikat orang-orang yang bertaqwa. Jujur kita saksikan
bersama selama bulan Ramadhan, masih ada disekitar kita orang yang mengaku
Islam dengan gampangnya tidak berpuasa dan terkadang dengan rasa tidak malu
menunjukkan diri dengan makan dan minum ditempat umum.
Seharusnyalah kita semua menyadari bahwa Ramadhan adalah Bulan yang Suci. Bulan untuk berupaya meningkatkan keimanan, menambah ibadah kita. Kita harus mampu mengalahkan rasa lapar. Kita harus mampu menahan rasa haus. Ramadhan adalah waktu untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Bukan malah kalah dengan godaan Setan yang selalu mengajak kepada kenikmatan makan dan minum yang sebenarnya itu adalah sebuah dosa yang besar.
Seharusnyalah kita semua menyadari bahwa Ramadhan adalah Bulan yang Suci. Bulan untuk berupaya meningkatkan keimanan, menambah ibadah kita. Kita harus mampu mengalahkan rasa lapar. Kita harus mampu menahan rasa haus. Ramadhan adalah waktu untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Bukan malah kalah dengan godaan Setan yang selalu mengajak kepada kenikmatan makan dan minum yang sebenarnya itu adalah sebuah dosa yang besar.
Kini bulan Suci itu telah berlalu. Bulan dimana kita sering
mendengarkan lantunan alunan ayat suci Al Quran di Masjid dan surau
dikumandangkan selalu. Semua Ibadah diterima, doa dikabulkan dan dosa diampuni
serta Surga merindukan kedatangan hamba Allah yang berpuasa dibulan suci
Ramadhan.
Namun jamaah shalat id rahimakumullah,
Namun jamaah shalat id rahimakumullah,
Berlalunya bulan Ramadhan menyisakan pertanyaan kepada kita
semua. Apa yang sudah kita dapatkan dari Ramadhan? Apakah kita akan diberikan
kesempatan lagi oleh Allah SWT untuk dapat menjumpai Ramadhan tahun depan?
Apakah sebaliknya kita tidak akan lagi dapat merasakan kesucian Bulan Ramadhan
tahun depan? Kita akan berpisah dengan orang yang saat ini ada disamping kita.
Kita akan berpisah dengan anak kita, istri, keluarga dan orang-orang yang kita
cintai.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul
Fitri rahimakumullah,
Hadirin rahimakumullah,
Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus di lakukan dalam kehidupan. Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar dengan tidak mimun dan makan namun kita berbuka dengan makanan haram yang didapatkan.
Sebagai orang yang beriman kita harus meyaqini bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain Allah adalah kecil dan lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita semuanya kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah. Dalam kehidupan yang fana ini tidak patut bagi kita mendewa-dewakan kekayaan dan jabatan. Semua itu akan kita tinggalkan karena semua hanya sebuah titipan belaka.
Hadirin rahimakumullah,
Kita sering beribadah siang dan malam namun disisi lain kemaksiatan dan kedzaliman juga terus di lakukan dalam kehidupan. Ibadah sering kita lakukan hanya sebatas menggugurkan kewajiban dan agar terlihat oleh orang lain untuk mendapatkan pujian. Kita menahan lapar dengan tidak mimun dan makan namun kita berbuka dengan makanan haram yang didapatkan.
Sebagai orang yang beriman kita harus meyaqini bahwa hanya Allah lah yang paling besar dan selain Allah adalah kecil dan lemah. Sadarilah, semua materi dunia yang menjadi kebanggaan kita semuanya kecil dan tiada berarti sama sekali jika dibandingkan dengan keagungan Allah. Dalam kehidupan yang fana ini tidak patut bagi kita mendewa-dewakan kekayaan dan jabatan. Semua itu akan kita tinggalkan karena semua hanya sebuah titipan belaka.
Kita butuh doa agar bisa istiqamah karena hati kita bisa saja
berbolak-balik.
Adapun doa yang diajarkan dalam Al-Qur’an,
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا
وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong
kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah
kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha
Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imron: 8)
Sedangkan di dalam hadits nabi sering membanjatkan doa,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
(Wahai Dzat yang Maha
Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Ummu Salamah pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam,
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا لأَكْثَرِ دُعَائِكَ يَا
مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
“Wahai Rasulullah kenapa engkau lebih sering berdo’a dengan
do’a, ’Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala diinik (Wahai Dzat yang Maha
Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)’. ”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya menjawab,
يَا أُمَّ سَلَمَةَ إِنَّهُ لَيْسَ آدَمِىٌّ إِلاَّ
وَقَلْبُهُ بَيْنَ أُصْبُعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ اللَّهِ فَمَنْ شَاءَ أَقَامَ وَمَنْ
شَاءَ أَزَاغَ
“Wahai Ummu Salamah, yang namanya hati manusia selalu berada
di antara jari-jemari Allah. Siapa saja yang Allah kehendaki, maka Allah akan
berikan keteguhan dalam iman. Namun siapa saja yang dikehendaki, Allah pun bisa
menyesatkannya.”
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul
Fitri rahimakumullah,
Selain memohon kepada Allah agar kita selalu istiqamah dalam menjalankan kebaikan, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Orang tua adalah Jimat kita di dunia. Keridoan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita didunia. Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
Selain memohon kepada Allah agar kita selalu istiqamah dalam menjalankan kebaikan, marilah kita juga senantiasa berbuat baik kepada sesama. Terlebih kepada sosok yang paling berjasa dalam kehidupan kita yaitu orang tua kita. Orang tua adalah Jimat kita di dunia. Keridoan orang tua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita didunia. Sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
Sebuah kebahagiaan bagi kita yang orang tuanya masih dalam
keadaan sehat dan masih bersama kita. Terlebih sosok ibu yang telah susah payah
melahirkan kita kedunia ini. Ibu adalah sosok yang paling berjasa dan dapat
menghantarkan kita ke surga. Apa kabar Ia hari ini? Sudahkah kita menjenguknya?
Semakin hari semakin bertambah tua umurnya. Hari-harinya sudah mulai ditinggal
pergi anak-anaknya. Dirumah sendiri tak berdaya dengan kondisi kesehatan yang
semakin membuatnya tak berdaya. Keinginan bekerja masih ada namun tenaga sudah
tidak mendukung keinginannya. Akhirnya hanya bisa mengubur semua isi hatinya
sambil berharap ada anak yang memperhatikan dan peduli dengannya. Apakah kita
peduli dengan hal ini? Apakah kita merasakan apa yang mereka inginkan dan
rasakan selama ini?
Hadirin rahimakumullah,
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah... surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita.
Inilah saat penting bagi kita untuk berbuat baik kepada orang tua kita. Inilah ladang amal bagi kita selaku anak yang berbakti kepada orang tua. Jika kita dengan ikhlas peduli, memberi kasih sayang dan membantu meringankan beban hidupnya yakinlah... surga balasannya. Jasa dan perjuangan mereka tidak akan bisa kita balas dan bayar lunas. Demi Allah... sebanyak apapun yang pernah kita berikan, apa pun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita, tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka membesarkan kita.
Di hari nan fitri inilah waktu yang tepat bagi kita untuk
meraih kedua tangannya yang sudah nampak keriput dimakan usia. Rengkuhlah
tubuhnya, Ciumlah tangan yang dulu kekar mengasuh kita namun sekarang
sudah lemah seraya bersimpuh meminta maaf kepadanya. Mintalah keridhoan dan
keikhlasannya untuk bekal hidup kita. Dan marilah berdoa agar Ia selalu
mendapatkan perlindungan dan kesehatan serta kemudahan dari Allah SWT. Semoga
mereka tetap terjaga Iman Islamnya dan ketika Ia dipanggil oleh Allah SWT
mereka menjadi hamba yang khusnul khatimah dan kita diberikan ketabahan dalam
menghadapinya.
Jika mereka saat ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia.
Marilah kita luangkan waktu untuk berziarah ke makam mereka. Lihat dan bersihkanlah
pusara mereka yang menunggu doa dari kita dan keluarga. Ia pastinya akan
tersenyum melihat kehadiran dan doa yang kita kirimkan. Sebaliknya mereka pasti
akan sangat bersedih ketika kita tidak datang mendoakan karena hanya itulah
yang mereka harapkan dialam sana.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Selain menunjukkan pengabdian dan bakti kita kepada orang tua kita, marilah pada momen Idul Fitri ini kita tebar aura positif kepada orang yang ada disekitar kita. Binalah persahabatan kepada semua dengan penuh kasih sayang. Perkuatlah kedekatan batin dengan sesama agar tercipta suasana yang penuh kedamaian dan penuh cinta serta kasih sayang.
Hal ini dapat
diwujudkan dengan saling mengulurkan tangan seraya mengucapkan permohonan maaf
kepada sesama. Bukakan pintu maaf kepada sesama agar kesempurnaan ibadah kita
dibulan Ramadhan dan idul fitri ini akan semakin sempurna. Semogalah semua dosa
kita kepada Allah dan dosa kepada sesama akan diampuni sehingga kita akan
menjadi insan yang kembali suci mendapatkan kemenangan seperti harapan dalam
doa kita "Jaalanalahu Minal Aidin wal Faizin".
Ma’asyiral
muslimin wal muslimat jamaah shalat Idul Fitri rahimakumullah,
Demikianlah Khutbah Idul Fitri ini. Semoga dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan marilah kita berdo'a semoga ibadah kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan tahun ini diterima Allah SWT. Dengan datangnya 1 Syawwal ini pula kita berharap mudah-mudahan kita akan menjadi insan yang bertaqwa.
Demikianlah Khutbah Idul Fitri ini. Semoga dapat memberikan kemanfaatan bagi kita semua dan marilah kita berdo'a semoga ibadah kita selama ini khususnya di Bulan Ramadhan tahun ini diterima Allah SWT. Dengan datangnya 1 Syawwal ini pula kita berharap mudah-mudahan kita akan menjadi insan yang bertaqwa.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبِّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
اللهُ أَكْبَرُ × ٧
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا،
وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى جَعَلَ اْلأَعْيَادَ بِالأَفْرَاحِ
وَالسُّرُوْرِ وَضَاعَفَ لِلْمُتَّقِيْنَ جَزِيْلَ اْلأُجُوْرِ، فَسُبْحَانَ مَنْ
حَرَّمَ صَوْمَهُ وَأَوْجَبَ فِطْرَهُ وَحَذَّرَ فِيْهِ مِنَ الْغُرُوْرِ،
أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى فَهُوَ أَحَقُّ مَحْمُوْدٍ وَأَجَلُّ
مَشْكُوْرِ. أَشْهَدُ أَنَّ لآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
شَهَادَةً يَشْرَحُ اللهُ لَهَا لَنَا الصُّدُوْرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِىْ أَقَامَ مَنَارَ
اْلإِسْلاَمِ بَعْدَ الدُّثُوْرِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى أٰلِهِ وَصَحْبِهِ صَلاَةً وَسَلاَمًادَائِمَيْنِ
مُتَلاَزِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الْبَعْثِ وَالنُّشُوْرِ. أَمَّابَعْدُ : فَيَا
أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ يَوْمَكُمْ هٰذَا
يَوْمٌ عَظِيْمٌ. فَأَكْثِرُوْا مِنَ الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِىِّ الْكَرِيْمِ.
وَقَالَ تَعَالَى فِى كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ؛ إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِىِّ يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تسْلِيْمًا. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى أٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ
وَتَابِعِى التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِيْهِمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ.
وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
اللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَآءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اَللّٰهُمَّ انْصُرْ مَنْ
نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَنَا
أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَأَعْلِ
كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اللّٰهُمَّ اكْفِنَا شَرَّ الظَّالِمِيْنَ
وَاكْفِنَا شَرَّ الْحَاسِدِيْنَ. وَاكْفِنَا شَرَّ مَنْ يُؤْذِيْنَا وَأَهْلِكْ
مَنْ أَرَادَنَا بِالسُّوْءِ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا
وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِى
قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ.
اَللّٰهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّاصَلَاتَنَا وَ صِيَامَنَا وَرُكُوْعَنَا وَسُجُوْدَنَا
وَقُعُوْدَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَخُشُّعَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا اللهُ
يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً َوفِي
الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّي اللهُ عَلَي خَيْرِ
خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَي اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَبَارَكَ وَسَلَّمَ.
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَي
المُرْسَلِيْنَ. وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ.
اللهُ أَكْبَرُ، عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَخْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا
اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
Komentar