Judul: Pengertian Ekonomi
Manusia disebut sebagai homoeconomicus, yaitu suatu makhluk yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Diantara sekian banyak makhluk yang ada di muka bumi ini, manusia termasuk makhluk yang beruntung karena untuk memenuhi kebutuhannya tersebut telah dibekali alat pembantu yang sangat berharga berupa pikiran, sehingga di dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya dapat melakukan tindakan pilihan dari berbagai alternatif yang mungkin dengan pertimbangan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang sebesar-besarnya bagi dirinya[1].
Manusia disebut sebagai homoeconomicus, yaitu suatu makhluk yang berusaha untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Diantara sekian banyak makhluk yang ada di muka bumi ini, manusia termasuk makhluk yang beruntung karena untuk memenuhi kebutuhannya tersebut telah dibekali alat pembantu yang sangat berharga berupa pikiran, sehingga di dalam upaya untuk memenuhi kebutuhannya dapat melakukan tindakan pilihan dari berbagai alternatif yang mungkin dengan pertimbangan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang sebesar-besarnya bagi dirinya[1].
|
Menurut Albert
L. Meyers, ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuasan
kebutuhan manusia. Kebutuhan yaitu suatu keperluan manusia terhadap barang dan
jasa yang sifat dan jenisnya sangat bermacam-macam dalam jumlah yang tidak
terbatas. Pemuas kebutuhan memiliki ciri-ciri terbatas. Kedua aspek itulah yang
menurut Lipsey menimbulkan masalah dalam ekonomi, yaitu adanya suatu kenyataan
yang senjang karena kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa jumlahnya tak
terbatas, sedangkan di lain pihak barang dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan
sifatnya langka ataupun terbatas[4].
Atas dasar demikian, alokasi sumber daya yang tersedia dalam jumlah
terbatas menjadi sangat penting dan menjadi pusat perhatian dalam setiap
analisis dengan menggunakan ilmu ekonomi[5].
Menurut
Samuelson pengertian ilmu ekonomi adalah studi mengenai cara-cara yang ditempuh
oleh masyarakat untuk menggunakan sumber daya yang langka guna memproduksi
komoditas atau barang-barang yang bermanfaat serta mendistribusikannya kepada
semua orang (Economics is the study of how societies use scarce resources to
produce valuable commodities and distribute them among diffrent people)[6].
Ahli ekonomi
lainnya, yaitu J.L. Meij mengemukakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu tentang
usaha manusia ke arah kemakmuran. Kemakmuran menjadi tujuan sentral dalam
kehidupan manusia secara ekonomi, sesuai yang dituliskan pelopor liberalisme
ekonomi, yaitu Adam Smith[7]
dalam buku An Inquiry into the Nature and Cause of the Wealth of Nations tahun
1776[8].
Jadi, ekonomi adalah aturan untuk menyelenggarakan kebutuhan hidup manusia baik
dalam tingkatan rumah tangga, masyarakat maupun dalam bernegara.
Ada tiga pokok
pemikiran dalam ilmu ekonomi adalah Pertama, masalah utama (main or
central problem) setiap tingkah laku ekonomis, atau masalah utama di dalam
ilmu ekonomi adalah masalah pemilihan (problem of choice). Kedua, adalah
kenyataan bahwa sumber-sumber produktif itu merupakan barang-barang yang scarce,
yang langka bukan barang yang terdapat berlimpah-limpah seperti air di
lautan, udara, dan pasir di padang pasir. Langkanya sumber-sumber produktif itu
memberi arti bahwa penggunaannya harus cermat dan tepat, dan masalah pun
kembali kepada problem of choice lagi. Ketiga, adalah mengenai
produksi serta pembagian hasilnya kepada anggota-anggota masyarakat untuk
konsumsi[9].
[1]
Tati Suhartati Joesron dan M. Fathorrazi, Teori Ekonomi Mikro, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012), h. 3
[2]
Deliarnov, Perkembangan Pemikiran Ekonomi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2010), edisi ke-3 Revisi, cet ke-6, h. 2
[3]
Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah Kajian Pendekatan Struktural,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 366
[4]
Dadang Supardan, loc.cit
[5] I
Gusti Ngurah Agung, N. Haidy A. Pasay, Sugiharso, Teori Ekonomi Mikro: Suatu
Analisis Produksi Terapan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), h. 1
[6]
Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi: Pendekatan Kepada Toeri Ekonomi
Mikro dan Makro, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011), cet ke-9, h. 9
[7]
Adam Smith adalah seorang guru besar Falsafah Moral di Universitas Glasgow yang
memusatkan perhatiannya kepada persoalan-persoalan umum, yaitu bagaimana
menciptakan kerangka politik dan sosial yang mendorong pertumbuhan ekonomi
secara swasembada. Lihat Dadang Supardan, Pengantar Ilmu Sosial: Sebuah
Kajian Pendekatan Struktural, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 416
[8] Ibid.
[9]
Suherman Rosyidi, op.cit, h. 9-10
Komentar