LIMA RESEP PENAWAR STRESS
Jamaah sekalian yang dimuliakan Allah.
Stress adalah persoalan yang paling sering menimpa manusia. Entah itu karena
pekerjaan, masalah pribadi dan seribu satu persoalan yang lain. Bagi kita yang
hidup di negeri orang, yang jauh dari keluarga, yang tidak ada teman bercanda,
maka kemungkinan terserang stress jauh lebih besar dari pada yang tinggal di
negeri sendiri. Sering untuk mengurangi stress, orang lantas mengambil jalan
pintas, minum obat-obat penenang, dilarikan pada alkhohol, ganja dan
lain-lainnya. Bahkan,yang konyol, ada yang berpendapat, bahwa stress adalah
persoalan hidup yang nggak pernah selesai selama manusia hidup, sehingga
akhirnya ditempuh jalan pintas yang lain, bunuh diri ...
Para jamaah sekalian, Islam sebagai
agama, sebagai Ad Deen, tidaklah melulu hanya mengatur bagaimana cara seorang
hamba mengabdikan diri kepada Khaliknya saja. Islam sebagai cara hidup, juga
memberikan pedoman, bagaimana seharusnya seorang Muslim berperilaku terhadap
sesamanya, bagaimana bila seorang muslim menghadapi persoalan yang rumit, yang
tak terselesaikan,yang menimbulkan stress. Tulisan kami kali ini, adalah ingin
memberikan solusi bagaimana seharusnya jalan yang kita tempuh, pada saat-saat
kita dihadapkan padapersoalan yang membelit pikiran, berdasarkan cara-cara yang
Islami, yang dikembangkan menjadi tradisi bagi kebanyakan orang yang hidup
dalam lingkungan pesantren.
Kalau kita ada kesempatan untuk
berjalan-jalan dipelosok desa di Jawa Timur, kemudian menyempatkan diri untuk
ikut sholat magrib berjamaah, maka sebelum sholat dimulai, biasanya dialunkan
puji-pujian, entah itu berupa sholawat, doa, dalam bahasa Arab ataupun dalam
bahasa Jawa.Salah satu puji-pujian yang terkenal, adalah yang bejudul "Tombo Ati" Yang artinya
kurang lebih "Obat hati".
Syair tersebut kurang lebih demikian bunyinya.
" Tombo ati iku limo wernane,
ingkang dihin moco Al Qur'an sak maknane'
kaping pindo dzikir ingkang suwe,
kaping telu ngempet weteng kroso luwe,
kaping papat sholat wengi lakonono,
kaping limo sedulur muslim sambangono,
sapa bisa ngelakoni salah siji,
Insya Allah huta' a'la nyembadani "
Baiklah
para jamaah, kita kupas satu persatu, bagaimanakah "obat hati" yang
Islami itu.
1.
Yang
pertama adalah membaca Al Qur'an dengan
disertai pemahaman maknanya. Al Qur'an adalah bacaan yang paling cocok
dalam segala suasana. Pada saat kita gembira, maka peringatan-peringatan yang
ada dalam Al Qur'an akan mampu menjadi pengerem agar kita tak lupa diri.
Demikian pula halnya pada saat kita sedih, maka dengan membaca Al Qur'an terasa
sekali dalam lubuk hati kita sentuhan kesejukan dari Firman Allah SWT. Kala
kita gagal dalam mencapai sesuatu, maka pesan-pesan dalam Al Qur'an akan mampu
menawarkan kesedihan yang ada dalam hati kita. Dengan membaca Al Qur'an,
semangat yang hampir pudar karena kegagalan insya Allah akan berangsur pulih
kembali. Firman Allah dalam surat Al Israa' ayat 82 " Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu
yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman..."
2.
Yang
kedua adalah dengan berdzikir yang lama.
Allah SWT berfirman " ..ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah
hati menjadi tenang. "QS. Ar Rad 28. Kenapa dengan berdzikir ? Sebab
dengan mengingat Allah, maka timbulah tawakkal dan penyerahan diri kita kepada
Allah. Dan kalau toh apa yang hendak kita raih tersebut luput terpegang tangan, maka dengan kembali
mengingat Allah, sadarlah kita, mungkin apabila keinginan kita tersebut
terkabul, justru mudharotlah yang datang. Dengan demikian yang muncul bukanlah
rasa kecewa dan penyesalan, akan tetapi justru syukur yang dalam pada Allah.
Bukankah Allah yang paling mengetahui keadaan dan kemampuan kita ?
3.
Yang
ketiga adalah dengan puasa. Salah satu hikmah puasa, disamping dapat
menimbulkan perasaan sosialterhadap sesama, adalah untuk kesehatan. Bukti-bukti
cukup banyak, bahwa orang orang yang mengidap mag, malah sembuh bila berpuasa,
padahal menurut ilmu kedokteran seharusnya orang yang mengidap mag menjaga
makannya agar teratur dan tidak telat. Penulis sendiri juga mengalami, gangguan
pencernaan yang tak kunjung reda, malah sembuh dengan membiasakan puasa sunah.
Ditinjau dari segi kejiwaanpun puasa ternyata mempunyai efek yang baik sekali.
Sebab dengan puasa, secara tidak langsung seseorang dilatih untuk dapat
mengendalikan tuntutan hawa nafsu yang cenderung untuk melakukan hal-hal yang
sesat. Dilain pihak, dengan berpuasa, seseorang akan jadi merasa lebih dekat
dengan Allah, sehingga merasa lebih aman dan tenteram.
4.
Yang
ke empat ialah shalat malam. Shalat tahajut, meskipun tidak wajib, tetapi
sangat dianjurkan untuk melakukannya. Banyak ayat dalam Al Qur'an yang
menujukkan betapa penghargaan Tuhan
terhadap hamba-hambaNya yang datang menemuiNya, pada saat hamba-hamba
yang lain lelap dalam tidur. Allah menjajikan, terhadap orang-orang yang
bersegera menuju keridhaanNya, suatu derajat yang tinggi. " Dan pada
sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan
bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji " QS
Al Israa' 79
5.
Yang
kelima ialah mengunjungi saudara sesama muslim. Banyak sekali hikmah yang dapat
dikaji dari silaturahmi terhadap sesama saudara muslim ini. Dengan
bersilaturami, maka ukhuwah yang hampir retak akan kembali utuh. Dengan
bersilaturahmi, maka berbagai persoalan yang membelit kepala insya Allah akan
dapat dicarikan penyelesaiannya. Dengan bersilaturahmi, kita dapat saling
berbagi suka dan duka, berbagi kesedihan, mencurahkan perasaan, sehingga beban
berat yang menghimpit, akan terasa lebih ringan, karena kita tidak sendiri.
Disamping itu, saling pesan dalam kebenaran dan kesabaran hanya mungkin
terlaksana apabila tali ukhuwah tetap terjalin. Tersebut dalam Hadist riwayat
Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda
" Diantara hamba-hamba Allah ada sekelompok orang yang bukan nabi
dan syuhada, tetapi para nabi dan syuhada merasa tergiur dengan keadaan mereka,
karena kedudukannya yang mulia di sisi Allah.
Para
sahabat bertanya, " Wahai Rasulullah, siapakah mereka itu ?". Jawab
beliau : "Mereka adalah sekelompok orang yang memadu cinta kasih dalam
mencari keridhaan Allah yang diantara mereka tidak ada hubungan kerabat dan
tidak ada tujuan duniawi. Demi Allah, wajah mereka bercahaya, sedangkan mereka
tidak merasa khawatir dan takut ketika
orang lain dilanda perasaan
khawatir dan takut. Mereka tidak berduka cita ketika orang lain
menderita "
Demikianlah
para jamaah, lima macam resep pengusir kegundahan hati. Insya Allah bila kita
dapat melaksanakan salah satu dari ke lima diatas, Allah akan menghapus segala
kesedihan dan kegundahan dari hati kita. Akhirnya, marilah kita berdoa agar
Allah senantiasa memberi kita kekuatan,memberi kita kelapangan, sehingga kita
dapat meniti kehidupan ini dengan segala perasaan damai, dengan tenteram dan
dijauhkan dari persoalan-persoalanyang membelit jiwa. Marilah saudaraku, kita
datangi apa yang disunahkan Allah setelah kita melaksanakan apa yang
diwajibkanNya. Insya Allah, dengan memperbanyak melakukan yang sunnah akanlah
dapat kita rasakan, bagaimana sejuk dan manisnya buah iman, sehinggaagama yang
kita peluk ini, tidak tampak sebagai rentetan kewajiban dan larangan, saja,
akan tetapi penyejuk hati yang amat dibutuhkan setiap insan.
Wassalam,
sumber
: Muhammad Nurhuda
----------------
tarbiyah@isnet.org
Komentar