BOHONG MEMBAWA PETAKA
Orang berbohong pasti akan ketahuan juga |
Cerita
ini di ambil dari kisah nyata dengan alur yang di modifikasi sebagiannya namun
tidak mengurangi makna dari cerita aslinya. Namaku Sandi (nama samaran
tentunya), saya sekolah di salah satu sekolah swasta di desa tempat saya
tinggal tepatnya di sungai guntung, indragiri hilir dan sekarang duduk di kelas
3 madrasah ibtidaiyah atau sederajat dengan SD. Kehidupan saya tergolong susah,
pekerjaan sehari-hari membantu ibu jualan kue demi melangsungkan hidup.
............
Seperti
hari-hari biasanya setelah berjualan kue di pagi hari sebelum jadwal masuk sekolah
kira-kira jam 7.30 WIB. Pada jam 7.00 saya sudah berangkat ke sekolah karena
takut terlambat, dari rumah ke sekolah lumayan jauh kira-kira 25 menit, saya
paling gak suka namanya terlambat, apabila saya terlambat, saya merasa ada
tekanan bathin di hati saya.
Saya
paling senang dengan pelajaran walaupun dengan peralatan sekolah yang serba
kekurangan. Saya tergolong anak rajin dan pintar makanya saya merasa sangat
rugi apabila tidak masuk sekolah.
Teng,,,,, teng.... teng....
bunyi lonceng masuk sekolah, ketika saya mau menulis pelajaran saya terkejut
karena tidak menemukan pensil separuh baya yang senantiasa menemani saya belajar.
Untung saja ada teman saya yang baik hati yang mau meminjamkan pensil kepada
saya.
Namun....
saya khawatir ketika pulang nanti, takut bagaimana cara menjelaskan kepada
orang tua saya. Sepulang sekolah saya memberi tahu kalau pensil saya hilang
karena di curi orang. Lalu ibu bertanya siapa yang mencuri, lalu saya menjawab
dengan sebenarnya, sewaktu saya upacara dilapangan ada senior sekolah yang mau
pinjam pensil saya namun saya tidak meminjamkannya. Ketika senior saya itu
pergi saya lihat dia sudah punya pensil yang sama persis dengan pensil yang
saya punya namun saya tidak menyadarinya. Dengan penjelasan saya tersebut ibu
saya akhirnya tersenyum dan sayapun bahagia karena saya tidak di marah dengan
ibu yang sangat saya sayangi.
..............
Keesokan
harinya saya kehilangan pensil lagi ketika pulang saya main kejar-kejaran
dengan teman saya karena asyik berlari mugkin kececer maklumlah saya tidak
punya tas untuk bersekolah, sesampai dirumah saya sampaikan kepada ibu saya
bahwa pensil saya hilang, karena saya ingat semalam saya bilang pensil saya
hilang dan tidak di marah akhirnya saya mengatakan hal yang sama kepada ibu
saya.
Namun,..
alangkah terkejutnya saya karena ibu saya marah kepada saya. Ibu mengatakan “kamu
tuh orangnya lalai, mana ada orang yang hilang pena berturut-turut, seharusnya
kamu lebih hati-hati kalau sudah pernah hilang pena”. Bathin saya merasa
terpukul banget karena saya sangat takut kalau ibu marah kepada saya.
Setelah peristiwa itu saya menyadari bahwa lebih baik jujur dari
pada berbohong,,, tidak semua yang kita pandang baik juga baik di mata orang
lain. Walaupun pahit menurut kita bisa jadi baik menurut orang lain... Jujurlah
jika ingin selamat karena keselamatan sangat menyukai kejujuran...
Semoga bermanfaat...
Komentar