makna yang tersirat




        ‘Alim adalah Pria tua yang sudah lama ditinggal istrinya. Kini ia hidup ditemani oleh Buah Hati yang begitu Ia cintai, mereka bernama Ahmad dan Ahmid dan mereka adalah saudara kembar namun mempunyai sifat yang sangat berbeda, bagaikan malam dan siang.
        Ahmad adalah anak yang Sholeh, baik, ramah dan berbakti kepada orang tua serta suka menolong sedangkan Ahmid adalah anak yang suka membuat hati orang tuanya terluka, ia suka hura-hura, berlaku kasar, pemarah dan suka berbuat maksiat lainnya.
        Ketika Ayahnya sakit, Ayahnya berpesan kepada anaknya yaitu Ahmad dan Ahmid. Ayahnya berkata “anakku, ayah bahagia kalian sudah besar sekarang dan sudah bisa berfikir dewasa, mungkin ayah tidak akan lama lagi hidup di dunia ini”. Ahmad bertanya kepada sang Ayah “ada apa ayah berkata seperti itu?” sang Ayah menjawab “sebentar lagi ayah akan menempuh kehidupan yang baru maka ayah ingin memberikan pesan kepada kalian berdua”. Sang anak terkejut mendengar ayahnya berkata seperti itu.
        Lalu ayahnya memberikan pesan “jika ayah sudah tiada, ada 3 buah yang harus kalian lakukukan. Pertama, apabila pergi ke kampus jangan sampai terkena matahari. yang Kedua,Apabila meminjam kendaraan jangan sampai kuncinya disimpan dalam rumah.dan yang Ketiga, jika makan hendaklah yang enak. Lakukanlah yaang tiga tadi sebagai pesan terakhir untukmu anakku ang ku sayangi.
        Selang beberapa hari ayahnya meninggal dunia dan merekapun melakukan 3 hal yang sudah ayahnya berikan. Masing-masing merekapun telah mendapatkan harta warisan yang cukup besar.
        Ahmid melakukan harta warisan itu sesuai dengan pesan ayahnya. Ia membelanjakan uangnya untuk membeli Mobil agar dalam perjalanan kuliah tidak terkena panas matahari. Dan ketika meminjam kendaraan temannya sering mobil itu terjadi kehilangan karena mobil itu di biarkan saja kuncinya berada di dalam mobil tersebut dan Ahmid juga selalu makan di restoran terkenal yang sesuai dengan pesan ayahnya makanlah yang nikmat-nikmat.
        Sedangkan Ahmad membelanjakan harta itu dengan sangat bagus yang pertama ia berangkat kuliah subuh-subuh ketika selesai shalat shubuh beberapa menit kemudian ia langsung berangkat ke kampus untuk menuntut ilmu dan pengalaman sehingga dalam perjalanan ke kampus ia tidak kepanasan selama dalam perjalanan. Yang kedua, ketika ia meminjam kendaraan temannya, ia tidak pernah menyimpan kuncinya melainkan langusng mengembalikannya kepada yang mempunyai kunci tersebut dan yang terakhir, Ahmid selalu makan yang enak, nikmat dan lezat bukan berarti ia makan di restoran mahal, mewah dan lain sebagainya, melainkan makan ketika lapar.
        Dengan kepribadian ini Ahmid menjadi miskin dan hidupnya bergantung kepada saudaranya Ahmad. Sedangkan Ahmad menjadi anak yang sukses dalam menata kehidupannya sehingga ia menjadi seorang yang kaya raya seperti ayahnya. Kini Ahmid pun menyadari bahwa hidup ini penuh dengan tafsiran dan cobaan yang selalu menghampiri.
Pesan yang bisa dipetik
1.      Akhlak yang baik akan menentukan kehidupan yang sukses.
2.      Tidak semua kata-kata harus diterima secara mentah melainkan perlu penafsiran dalam memaknainya.
3.      Hidup ini penuh dengan cobaan maka perlu Iman untuk mencapai ketentraman dalam jiwa.
4.      Berfikir sebelum bertindak

Komentar